Belenggu Rindu
Belenggu Rindu
Oleh : Rozilawaty, S.Pd
Malam hari terasa begitu panjang
Suara petasan menggema dan indahnya cahaya kembang api menghiasi langit malam
Menggambarkan suka cita menyambut kemenangan
Sebuah perayaan atas perlawanan diri yang berlinang air mata
Takbir, tahmid, dan tasbih menggema dari kedalaman jiwa yang kosong,
yang semu dalam asa
Sang surya pun tersenyum menyambut hari baru
Kilau cahayanya merambat melalui jendela kamarku
Lebaran kali ini berbeda dari sebelumnya
Tak ada jalanan padat di pagi hari
Masjid-masjid pun tak seramai seperti lebaran biasanya
Namun takbir terus berkumandang seperti biasanya
Apakah perbedaan yang dirasakan kali ini istimewa?
Ada rindu yang menyempil di kampung halaman
Perasaan yang rumit menyelimuti
Perasaan kangen yang sulit dijabarkan
Berubah menjadi ringkasan maaf di ambang pintu kemenangan
Perasaan kita saling terhubung
Saling berjabat berlontar maaf
Menebar cerita setelah kata maaf terlontar
Baik secara daring maupun luring
Jabatan tangan kita adalah pengerat persaudaraan
Dari diri kita yang berpangkat sebagai manusia seutuhnya
Memang, ini adalah lebaran yang istimewa
Tak seperti biasanya, tak banyak tamu yang berdatangan
Semua demi keselamatan diri dan orang lain
Namun tali persaudaraan akan terus terjalin
Makna lebaran tak akan pernah berubah
Kau dan aku dapat menebar kebahagiaan dimanapun dan kapanpun
Semoga semesta selalu berbaik hati pada kita
Kuharap semuanya lekas membaik
Semoga bumiku lekas pulih
Dan kuharap setelah ini kita akan bertemu
Tuk melepas rindu yang selama ini tertahan
#TantanganGurusianaKe-50
Pangkalpinang, 29052020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang sangat menyentuh relung hati, di hari yang fitri rindu itu tumpah ruah, apadaya karena wabah hanya bisa bersilaturahmi lewat daring. Namun tak mengurangi nikmatnya rasa persaudaraan. Badai pasti berlalu, begitu juga demgan wabah ini akan segera sirna, insyaallah, Aamiin
Aamiin terima kasih sdh mengapresiasi dan berkunjung
Rindu ? Semua sudah merasakannta Bu
Hehe..terima kasih say
Keren puisinya bunda...Salam kenal bund...
Terima kasih Bun..Salam kenal juga
Rindu membiru Bu
Hehe Terima kasih Bu
Hehe Terima kasih Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Rindu membiru Bu
Mantap puisinya bu dan salam sukses
Terima kasih..salam
Keren Bu diksinya bagus sekali
Alhamdulillah ..terima kasih
Terima kasih ..apresiasi dan kunjungannya
Terbelenggu dalam kerinduan..boleh juga tuh...bisa tidak berkutik..apik diksinya..salam
hehe..terima kasih apresiasi dan kunjungannya
Rindu lebaran yang lalu ya bun, hehee
iya ..hehe.Masih ingin nulis puisi kalitan dengan lebaran..sebelumnya pantun melulu..terima kasih udah mampir
Makin keren.lanjutkan
Terima kasih Bu Era
Terima kasih Bu Era
Wisss.....puisi nan puitis mantul dah....
Hehe terima kasih Bu
Semoga corona cepat berlalu
Aamiin Bu terima kasih
Boleh...lanjut bu..semakin puitis
Hehe..terima kasih Bu Risma
amiin
amiin
Terima kasih Bund